Strategi Diah Cookies dalam Mempertahankan Eksistensi dan Reputasinya sebagai UMKM Binaan Pemkot Surabaya ‎ ‎

JEJAKNIAGA11, SURABAYA – UMKM Diah Cookies terus mempertahankan eksistensi dan reputasinya sebagai salah satu usaha kuliner rumahan binaan Pemerintah Kota Surabaya. 

Usaha ini dimiliki oleh Diah Arfianti, warga asli Surabaya kelahiran 1978 yang memulai produksi sejak tahun 2021. ‎ ‎ 

Diah Cookies awalnya hanya memproduksi kue secara pre-order dari rumah dan dibantu oleh suami serta anaknya. Namun pada tahun 2023, rumah itu diubah menjadi toko dan sejak saat itu, jumlah pembeli meningkat karena toko lebih mudah dijangkau dan dikenali masyarakat. ‎ ‎

"Setelah ada toko, pembeli jadi lebih banyak yang tahu dan semakin ramai," ungkap Nanda (25), salah satu karyawan yang sudah bekerja selama enam tahun.

 
Gambar 1 : Suasana Toko Diah Cookies 
Sumber : Dokumentasi Tim Liputan JejakNiaga

Toko Diah Cookies berlokasi di Jl. Ketandan Baru II No.6A, Kecamatan Genteng, Surabaya. Jam operasional toko ini berlangsung setiap hari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, dan saat bulan Ramadan bisa diperpanjang hingga pukul 21.00 WIB.  ‎

Meskipun hanya memiliki satu cabang di Surabaya, Diah Cookies bekerja sama dengan beberapa reseller yang tersebar di Gresik, Rungkut, dan Jakarta. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar tanpa harus membuka cabang baru. ‎ ‎

Hari-hari biasa cenderung lebih sepi dibandingkan akhir pekan. Namun, momen hari besar seperti Idul Fitri dan Natal menjadi puncak penjualan Diah Cookies yang juga menerima pesanan melalui Instagram @diahcookies_. ‎ ‎

Jumlah pegawai di toko ini fleksibel menyesuaikan kebutuhan produksi. Dalam kondisi normal terdapat tujuh pegawai untuk toko dan enam untuk bagian produksi, tetapi saat Ramadan jumlahnya bisa melonjak hingga 25–30 orang di produksi dan 10 orang di toko. ‎ 

Produk andalan yang paling banyak dicari oleh pelanggan adalah nastar dan kastengel yang diproduksi setiap hari. “Banyak yang war nastar karena memang banyak yang suka nastar dari Diah Cookies,” ujar Nanda, karyawan yang sudah bekerja sejak awal berdirinya usaha ini. ‎ ‎

Tidak hanya memproduksi kue klasik, Diah Cookies juga mengikuti perkembangan tren dengan menghadirkan cheesecake, macaron, dan aneka cookies yang menarik secara visual. Hal ini dilakukan agar tetap relevan di kalangan pembeli muda.

 
Gambar 2 : Foto Produk Best Seller
 Sumber : Dokumentasi Tim Liputan   

Dalam upaya promosi, Diah Cookies mulai aktif menggunakan platform TikTok. Meskipun akunnya sudah lama dibuat, baru akhir-akhir ini media sosial tersebut digunakan secara maksimal, termasuk menggandeng influencer besar seperti Kang Abdi. ‎ 

‎Kehadiran influencer terbukti meningkatkan popularitas Diah Cookies secara signifikan. Strategi ini menjadi bagian penting dalam mempertahankan eksistensi usaha serta memperkuat citra sebagai UMKM unggulan Kota.
Penulis: Ifgar Hidayat 
Editor : Yuliana

Jejak Niaga 11

Jejak Niaga 11 adalah website yang bertujuan untuk mempromosikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Surabaya dan sekitarnya. Kami hadir sebagai jembatan antara pelaku usaha lokal dan masyarakat luas, memberikan akses kepada masyarakat untuk menemukan produk berkualitas dari pengusaha kreatif

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama